Pencarian

ROSARIO

Tidaklah cukup hanya mewartakan devosi ini pada orang lain, namun diri sendiri harus mempraktekkannya, karena tidak seorangpun dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya.

Rahasia Rosario St.Montfort

Meditation Chimes

Selasa, Juni 09, 2009

Penguasaan Pikiran Membawa Perubahan Hidup

Betapa berharganya pikiran yang selama ini tertidur, menunggu dibangunkan dan digunakan untuk tujuan yang lebih tinggi. Betapa menakjubkan saat munculnya indikasi pertama dari perkembangan pribadi , saat kita dapat melihat keindahan dalam benda-benda yang paling biasa, saat kehidupan dapat dihargai dan peran Tuhan terlihat dalam tiap aspek kehidupan.

“Dunia ini” serta “dunia pribadi” adalah tempat yang sangat istimewa, dimana sukses “di luar” tiada artinya tanpa sukses “di dalam”. Pengendalian diri dan konsisten memperhatikan pikiran, tubuh dan jiwa penting untuk menemukan diri yang paling tinggi untuk dapat menjalani hidup sesuai dengan perutusan. Bagaimana dapat memperhatikan orang lain jika tidak dapat memperhatikan diri sendiri ? Bagaimana dapat melakukan hal yang baik jika tidak merasakan kebaikkan? Dan bagaimana dapat mencintai orang lain bila tidak dapat mencintai diri sendiri secara benar?

Gaya hidup yang kacau dan tidak seimbang membuat hidup dalam kehidupan stess. Mari kosongkan “cangkir kemapanan pikiran yang tertidur” supaya menjadi investasi diri yang terbaik yang dapat memperbaiki hidup sendiri juga kehidupan di sekitar. Hal yang hanya mungkin terjadi bila seni mencintai diri sendiri (berdamai dengan diri sendiri) terkuasai, sehingga dapat benar-benar mencintai orang lain. Hanya dengan membuka hati sendiri yang dapat menyentuh hati orang lain. Seperti yang di katakan Carl Jung : “ visimu akan menjadi jelas hanya jika kamu dapat melihat ke dalam hatimu. Mereka yang melihat ke luar akan bermimpi, mereka yang melihat ke dalam akan terbangunkan”.


Langkah pertama untuk membangunkan pikiran yang tertidur agar menjadi gudang kekuatan yang menakjubkan guna menikmati kehidupan adalah dengan merawat dan mengolah pikiran seperti mengolah sebuah taman yang subur dan penuh warna sehingga bunga-bunga di taman itu akan bermekaran lebih dari yang diharapkan, namun bila rumput liar dibiarkan berakar, kedamaian pikiran dan harmoni batin akan menghindar dari kehidupan. Kecemasan menghabiskan kekuatan pikiran, cepat atau lambat akan melukai jiwa. Untuk menjalani kehidupan yang paling lengkap, engkau harus berdiri menjaga pintu gerbang tamanmu, hanya informasi terbaik yang boleh masuk, menajemen pikiran merupakan inti dari menajemen hidup.

Kita tidak dapat mengendalikan cuaca atau suasana di sekitar kita, tapi tentu saja kita dapat mengendalikan perilaku kita pada hal-hal tersebut. Semua orang memiliki kekuatan untuk menentukan apa yang dipikir, inilah bagian yang membuat kita menjadi manusia. Mencari hal positif dalam setiap situasi akan membawa hidup pada dimensi tertinggi.

Dunia di luar merefleksikan keadaan dunia batin. Dengan mengendalikan pemikiran yang dipikir dan cara merespon kejadian-kejadian di dalam hidup , takdir mulai terkendali. Tak ada yang namanya pengalaman negatif, yang ada hanyalah kesempatan untuk berkembang, belajar dan kemajuan di sepanjang jalan menuju penguasaan diri. Dari perjuangan muncul kekuatan, bahkan rasa sakitpun dapat menjadi guru yang sangat baik. Berhenti menghakimi kejadian yang dialami sebagai kejadian positif atau negatif. Alami , rayakan dan pelajari kejadian tersebut, karena tiap kejadian menawarkan pelajaran kecil yang mengisi perkembangan lahir dan batin.

Saat hasil yang diharapkan tidak seperti yang diharapkan, saat kecewa menghampiri, ingatlah hukum alam yang selalu meyakinkan bahwa ketika satu pintu tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka.

Mengkondisikan pikiran dan menterjemahkan setiap kejadian menjadi hal yang positif dan terkendali, akan mengusir kecemasan yang merupakan kebocoran pada energi dan potensi yang berharga dan membuat terhenti menjadi tawanan masa lalu, sebaliknya jadilah arsitek masa depan. Mulailah hidup dengan kebesaran imajinasi bukan dengan memori karena segala sesuatu diciptakan dua kali, pertama dalam pikiran baru kedua dalam realita. Pikiran adalah pembantu yang baik namun tuan yang sangat buruk. Jika ingin menjalani kehidupan yang damai dan bermakna maka harus senantiasa memikirkan hal-hal yang lebih damai dan lebih bermakna.

Tidak ada komentar: